Contoh Makalah ISlamiyah ini sengaja saya posting demi kepentingan pembelajaran bagi penerus bangsa selanjutnya. dan semoga dapat digunakan dalam berbagai kebutuhan seperti referensi Makalah di kampus dan yang terutama ialah Contoh Makalah M2IQ (Menulis Makalah Ilmu al-Quran)
silahkan baca artikel berikut ini dan di pergunakan sebaik mungkin
WISATA dan ISLAM DI KOTA SABANG
Oleh: Rahmad Maulana
Mukaddimah :
Dengan menyebut nama ALLAH juwa tuhan yang amat murah di dalam negri dunia ini lagi amat mengasihani di dalam negri akhirat.Dan dengan peng harapan ats segala “berkat” dari Rasulullah SAW serta para ahli keluarganya dan para sahaabatnya hingga para penerusnya yakni para ulama yang mutakaddimin dan mutakhirin serta para muktabar yang menjadi pegangan terakhir umat islam. Maka hendak hamba surat kan akan dianya sebuah makalah yangmana makalah itu bertemakan akan dianya tema yakni “Potensi pariwisata kota sabang”.segala puji bagi Allah dan ribuan selawat kepada Rasululluah ats berkatnya semoga apa yang hamba buat ini ber manfaat.
Pendahuluan
Adalah dianya Kota Sabang memang tak asing lagi bagi orang-orang’ karena selalu disebut-sebut seluruh rakyat Indonesia sebagai perekat pemersatu bangsa yaitu dari Sabang sampai Merauke. Sabang sebuah pulau kecil mungil dan anggun. Pulau ini memiliki Luasnya hanya 153 km2 terdiri dari Pulau Weh, Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako dan Pulau Rondo. Dengan panorama alamnya yang amat indah nan menakjubkan bagi setiap wisatawan yang mempersaksikan nya.
Belum ada investor atau pengusaha lokal yang mau menjamahnya, misalnya menyediakan fasilitas selancar angin, kereta gantung, ski air, atau apa saja yang bisa dikomersilkan untuk kepentingan wisata bahari
Sabang sangat berpotensi di bidang wisata baik wisata bahari, wisata pantai, wisata alam, wisata sejarah dan wisata spiritual. Mengingat potensi wisatanya merupakan sektor unggulan, maka perlu masyarakat menangkap peluang besar menggalakkan aktifitas wisata.
Rendahnya arus kunjungan wisata disebabkan antara lain, minimnya mutu sarana dan prasarana, rendahnya mutu jumlah akomodasi ,lalu kurangnya mutu jumlah restoran atau rumah makan,serta kondisi objek wisiata dan daya tarik wisata yang belum tertata dengan baik.
Atraksi wisata seperti event-event budaya dan event hiburan belum terorganisir dengan baik. Acara/sarana hiburan dan rekreasi belum ada. Untuk memoles wajah wisata Sabang agar lebih menarik dan disenangi pengunjung, maka Dinas pariwisata dan Kebudayaan kota Sabang mempunyai strategi yang jitu antara lain menggerakkan semua potensi Sumber Daya Pariwisata untuk berbagai jenis pariwisata (leasure/ liburan), business, health, VFR, Sports, Culture, Study, Marine, dengan tidak mengorbankan nilai-nilai agama, budaya, adat istiadat serta lingkungan hidup.
Gagasan-Gagasan Terhadap Perkembangan Potensi Wisata Kota Sabang
Masyarakat Sebagai tuan rumah harus mampu mengelola objek wisata pantai yang menarik, diantaranya seperti mendirikan bungalow yang representative, restoran yang mencukupi standar menu. Menjaga lingkungan agar tetap bersih, nyaman, tertib, sejuk, menyediakan souvenir, membiasakan diri melayani tamu dengan senyum dan ramah yang akhirnya akan menjadi kenangan bagi setiap pengunjung.
Ada beberapa objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan, seperti air terjun Pria Laot. Untuk menuju objek wisata ini bisa dengan menggunakan mobil angkutan umum, bisa juga dengan merental mobil atau sepeda motor. Jarak dari pusat kota Sabang sekitar 7 km. Objek wisata ini belum dikelola dengan baik, sehingga kesannya tidak ada kepedulian dari pihak Pemko Sabang atau instansi terkait, padahal kalau dikelola dengan baik akan menghasilkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) bagi kota kecil ini.
Demikian pula sumber air panas Kenekai, sejak zaman dahulu yakni tahun 1960-an,hingga 1970-an ramai dikunjungi masyarakat lokal dan masyarakat daratan Aceh. Air panas yang bersumber dari gunung belerang menurut masyarakat setempat bisa menyembuhkan penyakit kulit.
Beberapa tahun terakhir ini memang sudah direhabilitasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sabang, tapi kolamnya yang masih sempit dan belum dikelola dengan profesional, apalagi kolam renang air panas ini terbuka untuk umum. Serta belum dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung dan penunjang lainnya. Dengan demikian sarana, pra sarana dan fasilitasnya harus di kondisikan agar objek wisata tersebut mudah di jangkau/di kunjungi oleh para wisatawan.Kalau dikelola dengan baik objek wisata ini juga akan menghasilkan rupiahan yang dapat menambah penghasilan daerah
Untuk lebih mengoptimalkan esensi perjalanan wisata, di setiap objek wisata mutlak diperlukan para pemandu yang bertugas bukan sekedar menjelaskan seluk-beluk sejarah, keadaan, atau sifat-sifat objek wisata yang dikunjungi, tetapi juga harus menggugah hati para wisatawan. Dengan begitu, mereka—wisatawan—tentu akan dapat menarik pelajaran dari suatu perjalanan dan pada gilirannya nanti akan mengantarkan kepada kesadaran akan arti serta filosofi hidup ini. Selain itu, masyarakat Sabng juga perlu menciptakan makanan yang khas Sabang yang di sahkan oleh pemerintah seperti makanan-makanan khas daerah lain, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sabang
Objek wisata bahari juga perlu adanya sentuhan tangan dingin investor menyambut “Visit Aceh Year dan menyongsong Visit Indonesia Year”. fasilitas, sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang aktifitas pariwisata bahari belum memadai. Pemko Sabang (Disbudpar) bersama legislatif harus fokus mengalokasikan anggaran secukupnya untuk sektor pariwisata.
Menggerakkan segenap pelaku pariwisata (pemerintah, pengusaha dan masyarakat) untuk berperan aktif dalam setiap aktivitas pembangunan pariwisata secara serius, profesional dan penuh rasa tanggung jawab. Menggerakkan langkah pembangunan pariwisata dengan mempedomani dan mengacu pada kebijakan umum pembangunan pariwisata Sabang sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
Untuk membangun sektor pariwisata Sabang perlu adanya program yang sinerji antara Pemerintah Kota Sabang dengan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), sehingga tidak terkesan tumpang tindih atau saling mengharap. Peranan swasta juga sangat diharapkan untuk membangun berbagai fasilitas dan sarana ekonomi wisata, melakukan aktivitas bisnis, investasi, pengembangan usaha dan pemasaran dengan tujuan menggerakkan aktifitas bisnis dunia usaha pariwisata sehingga terbuka peluang ekonomi.
sedangkan Peranan masyarakat menciptakan nuansa seperti Pesona dalam kehidupan dan lingkungan, memupuk nilai-nilai sadar wisata, mewujudkan rasa keamanan dan ketertiban dalam masyarakat serta memanfaatkan momen/peluang usaha di bidang pariwisata dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga.
Program Berkelanjutan
Membangun sektor unggulan di bidang Pariwisata memerlukan perhatian khusus (fokus) dan adanya komitmen yang kuat dari Pemerintah Kota Sabang (eksekutif dan legislatif) bersama dengan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS). Kedua lembaga penting ini perlu duduk rembuk, mana porsi Pemko Sabang dan BPKS.
BPKS sebagai lembaga untuk menggerakkan roda perekonomian Sabang diharapkan menjadi lokomotif pembangunan Sabang. Sebab BPKS sesuai wewenangnya yang tertuang dalam UU No. 37 tahun 2000 melaksanakan aktivitas ekonomi di sektor pelabuhan, sektor pariwisata, perdagangan, industri dan perikanan.
BPKS dengan kekuatan investasnaya yang bersumber dari APBN merupakan modal dasar untuk membangun berbagai insfrastruktur untuk menunjang berbagai sektor unggulan tadi. Disamping itu BPKS diberikan wewenang mencari investor untuk menanamkan investasinya di berbagai sektor.
Sementara Pemko Sabang menyiapkan perangkat hukum, melakukan regulasi di bidang peraturan perundang-undangan, memberikan kemudahan, menyediakan lahan, melakukan promosi, menciptakan keamanan yang kondusif bagi investasi.Dengan menerapkan sistem pola pembangunan seperti itu maka program pembangunan pariwisata berkelanjutan (Sustainable Tourism Development Program) dapat dilaksanakan dengan baik yaitu pembangunan pariwisata dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Karena potensi wisata Sabang amat dominan, maka peranan masyarakat sangat tinggi melibatkan diri dalam dunia usaha bisnis pariwisata. Bagaimana caranya menciptakan suasana yang menyenangkan bagi kunjungan wisata sehingga mereka betah tinggal berlama-lama di kawasan wisata Sabang.
Kalau wisatawan berlama-lama tinggal di kawasan wisata Sabang akan berdampak positif bagi dunia bisnis pariwisata seperti akomodasi (hotel,bungalow), transportasi (darat dan laut), rumah makan, warung souvenir, warung makanan, warung internet, dan para pemandu wisata.
Mereka akan meninggalkan rupiah mungkin dollar-nya di kawasan wisata Sabang, dengan demikian perputaran uang di lokasi wisata kita akan bertambah banyak yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat
Penerapan Wisata Islami Di Kota Sabang
Sabang merupakan daerah tingkat II profinsi aceh, di Sabang juga menerapkan pelaksanaan syariat islam. Oelah karena itu alangkah lebih indah jika model wisata di sabang diterapkan dengan model wisata islam yang bertujuan untuk berjalannya pelaksanaan syariat islam secara kaffah(sempurna) di Sabang, karena dalam Al-Qur’an sebagai sumber kehidupan manusia, petunjuk bagi orang-orang beriman adalah merupakan sebuah kitab yang sempurna, menjelaskan seluruh perihal kehidupan manusia, sehingga akan memudahkan mereka dalam menjalani kehidupan. Karena aturan al-Qur’an tersebut sangat sesuai dengan fithrah (kecendrungan) manusia, sehingga mempermudah manusia untuk mengamalkannya, dan dapat menghantarkan manusia kepada kesenangan dan kebahagiaan lahir dan bathin.
Salah satu di antara pekerjaan yang sangat disenangi manusia adalah berwisata, ‘bajalan-jalan’, picnic, dan lain-lain. Bagaimanakah menciptakan pariwisata yang Islamy (tidak bertenatngan dengan Islam atau prinsip-prinsip al-Qur’an), menyenangkan hati dan mata sekaligus menjadi ibadah? Beberapa persoalan ini akan dikaji dalam makalah ini.
Di antara bentuk kelengkapan al-Qur’an yaitu adanya motivasi dan informasi tentang perjalanan wisata. Di antara ayat-ayat al-Qur’an yang menggambarkan hal tersebut adalah :
1. Mereka berkata; Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan alam ini sia-sia (QS. Ali Imran : 191)
2. Katakanlah, berjalanlah di muka bumi, perhatikanlah bagaimana akibat pebuatan orang-orang berdosa masa lalu (QS al-An’am : 11)
3. Kenapa mereka tidak melakukan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan perihal umat masa lalu yang mereka memiliki kekuatan (tetapi tetap lemah/bahkan hancur berhadapan dengan azab Allah) (QS. Fathir : 44)
4. Kenapa mereka tidak melakukan perjalanan di muka bumi, memperhatikan orang-orang sebelum mereka, adalah mereka memiliki kekuatan dan lihatlah bekas-bekas (peninggalan mereka), mereka di azab oleh Allah, dan tidak ada yang dapat melindunginya selain Allah (QS. Ghafir : 21)
Dari ayat-ayat tersebut terkandung berapa makna di nataralain:
1. Objek Wisata
Ketika Allah menyebut ‘berjalanlah di muka bumi’, itu artinya Allah mengingatkan kita kepada alam ini, sehingga ada wisata alam. Banyak hal di alam ini dapat dijadikanobjek wisata, karena Allah menciptkan alam ini dengan kekhasan yang berbeda-beda.
2. Tujuan Wisata
Ketika Allah menerangkan kepada kita tujuan wisata seperti melihat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT sehingga dapat menambahkan keimanan.
3. Macam-Macam Wisata
Dalam al-Qur’an ada wisata sejarah, etika Allah memerintahkan agar manusia melihat tempat-tempat bersejarah untuk di ambil pelajaran darinya. Terungkap di sana ada wisata sejarah. Ada juga wisata alam, wisata religius, seperti ada perintah untuk pergi ke Mekkah, melaksanakan haji atau umrah.
Permasalahan di Sekitar Dunia Pariwisata
Fenomena hari ini menunjukkan bahwa terjadi ‘disintegrasi’ dalam dunia pariwisata, ketika di tempat tempat wisata , orang bukannya dapat menambah keimanan akan tetapi malah melihat berbagai kemaksiatan. Kadang ironi nya ini dikelola dengan baik oleh mereka- mereka yang ‘jahil’.
Dalam dunia wisata religius, yaitu sebuah perjalanan ke tempat-tempat tertentu di mana di sana ada sebuah keistimewaan/karakteristik tertentu di bidang keagamaan.
Namun belakangan di beberapa tempat wisata religius berisikan wisata keagamaan tapi yang dikembangkan adalah hal-hal yang di luar syari’at Islam dan bertentangan dengan prinsip-prinsip al-Qur’an. Di antara perilakunya sebagai berikut:
1. Mengunjungi kuburan-kuburan keramat untuk di ambil ‘berkah’nya, tanah kuburannya dapat dijadikan obat, ke sana membawa sesajian, doa di sana dipanjatkan bahkan di anggap makbul karena melalui arwah orang keramat tersebut. Seperti ‘Basafa’ ke Ulakan Pariaman, dan lain-lain.
2. Wisata ke tempat-tempat yang di anggap keramat dengan cerita mistik yang di buat-buat. Seperti Talempong batu yang kalau ingin bunyi yang bagus harus melalui ritual mistik.
3. Merayakan hari-hari besar Islam namun dengan melakukan upaya mistik seperti menghantar sesajian, menyeblih hewan untuk menghormati sesuatu yang ditakuti.
4. Mempercayai benda-benda keramat atau sakti lalu harus membakar ‘menyan’ untuk melihat atau merabanya, bahkan sampai menanyakan persoalan ghaib kepada benda mati tersebut atau menggantungkan sebuah harapan kepada benda itu seperti batu angkek-angkek di Batu Sangkar
5. Wisata dengan mengaitkan dengan bulan tertentu yang biasanya bulan arab seperti bulan Safar yang artinya perjalanan.
Inilah di antara fenomena wisata religius di negeri kita. Semua ini merupakan permasalahan kita bersama. Di mana pada dasarnya wisata adalah merupakan ibadah, akan tetapi apabila telah dicampuri hal-hal yang perinsip dalam agama seperti mengganggu akidah atau terlibat kemusyrikan, ini sebuah setimpangan yang harus (wajib) diluruskan.
Beberapa alternatif Untuk kota sabang
Kota yang banyak mempunyai tempat-tempat wisata alam, namun pada dasarnya kurang mempunyai wisata religius, karena tidak ada kelebihan yang mendasar dalam soal keagamaan. Maka tidak ada salahnya kita membuat hal-hal yang menarik dalam dunia keagamaan, beberapa alternatif misalnya:
1. Berpakaian Islam yang rapi Karena orang-orang Sabang mayoritas beragama muslimdan lagi dikuatkan dengan disahkannya syaria’t islam disabang, semua kaum muslimin dan mauslimahnya menutup aurat rapi. Ibu-ibunya menutup aurat rapi sesuai dengan filosofi Adat Basandi Syara’, dan Syara;’ basandi Kitabullah. Ini dapat kita lakukan apabila ada keasadaran bersama untuk melakukannya. Bukankah ketika orang ke Irian Jaya maka budayanya, yang tidak berbaju, dapat menjadi objek wisata. Maka tidak ada salahnya bila kita membuat ciri khas Kota dengan semua masyarakatnya berpakaian muslim-muslimah. Insya Allah ini dapat menjadi wisata religius oleh orang lain. Kalau orang pergi ke beberapa tempat di Bali harus memakai pakaian Bali, lalu kenapa tidak bisa, kalau masuk ke wilayah Kota Sabang ini harus memakai pakaian Islamy yang sempurna.
2. Membuat pondok pendidikan agama yang punya ciri khas seperti Pondok Tradisional atau modern. Seperti pondok pesantren di Sumatera Utara yang khas karena di sana di kelola modern tapi dengan sistem tradisional, asrama santri berupa ‘dangau’ dan memakai lampu ‘teplok’ walau sudah ada listrik. Ini ternyata menarik bagi orang-orang dari daerah lain. Atau yang modern yang modern seperti Pondok al-Zaytun di Indramayu yang tiap hari dikunjungi para wisatawan.
3. Menghidupkan kembali dunia ‘surau’ yang utuh seperti masa lalu, di mana di sana ada ciri khas Minang Kabau yang sangat menarik, ada pembinaan keagamaan, pembinaan remaja dan anak-anak, bela diri, dan lain-lain.
Penutup
Beberapa harapan ingin ditumpangkan dalam kesempatan ini, agar kita tidak melihat dunia wisata hanya sebagai ajang mencari uang/ devisa lalu mengabaikan nilai-nilai syari’at, ‘adat, dan lain-lain. Bila kita mengelola dunia wisata dengan tetap mengedepankan ciri khas ke Islaman yang kita miliki, ini akan sangat menarik bagi orang lain, karena ada perbedaan kita dengan orang lain. Kalau tempat lain wisata untuk memuaskan hawa nafsu, tapi di sini untuk menyenangkan rohani yang ‘penat’ oleh berbagai problema kehidupan ini.
Hanya sekian yang kiranya dapat saya sampaikan, mohon ma’af atas segala kekurangan serta kesilapannya.atas segenab perhatiannya saya ucapkan terima kasih
kata kunci pencarian google .ups jgn d klik tu artikel yang sama.
Tag :
Contoh Makalah M2IQ
1 Komentar untuk "Wisata dan Islam di Kota Sabang"
Terima kasih
Biasakan diri kita untuk berterimakasih kepada orang yang telah mengajari kita walaupun itu hanya satu ayat
SPAMING AKN DIHAPUS OTOMATIS OLEH ROBOT BLOG INI